KEUNIKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL KASEPUHAN ADAT BANTEN KIDUL DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN KASUS: KAMPUNG CIPTARAS
Abstract
Pendokumentasian arsitektur lokal di Indonesia, sesederhana apapun dapat diibaratkan sebagai penyusunan keping-keping mozaik sebagai bagian-bagian, yang di kemudian hari akan menjadi susunan sejarah arsitektur di Indonesia secara relatif utuh. Termasuk dalam hal ini adalah penidentifikasian Kampung Ciptarasa Kasepuhan Adat Banten Kidul (Selatan). Lokasi kampungnya, di tepi hutan Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Penghuni kampung seluruhnya adalah warga Kasepuhan Adat Banten Kidul yang berpeninggalan tradisi leluhur sejak 633 tahun lalu. Tradisi dimaksud berupa upacara-upacara adat,  cara bertani sebagai pekerjaan utamanya, keseniannya, maupun fisik arsitekturalnya. Dalam arsitektur, bentuk peninggalan tradisi yang dipegang teguh, berkaitan dengan pengaturan pemanfaatan lahan secara tegas, maupun tata kampung yang diatur berdasarkan orientasi dan hirarki. Masa bangunan disusun berbentuk klaster. Bahan bangunannya adalah bahan alamiah berasal dari lingkungan sekitar. Bentuk kampung  yang berkeunikan arsitektur dan budaya sedemikian sangat menarik dan berharga untuk diungkapkan.