APLIKASI BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan keefektifan aplikasi metode pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar sprint 100 meter pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2012/2013, dan (2) membandingkan hasil belajar sprint 100 meter antara siswa yang belajar sprint 100 meter dengan metode pembelajaran kooperatif dan siswa  yang belajar sprint 100 meter dengan pembelajaran konvensional.
Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group. Penelitian ini diarahkan ke PEK yang menggunakan pendekatan Kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1, kelas X-2 dan siswa kelas X-3 SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 96 orang. Siswa kelas X-1 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas X-2 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan metode pembelajaran kooperatif RTE( Rotating Trio Exchange ), dan siswa kelas X-3 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dengan metode pembelajaran kooperatif TGT( Teams Game Tournament ). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran sprint 100 meter dan lembar observasi. Teknik analisis Anakova data yang digunakan adalah (1) Analisis Statistik Deskriptif dan (2) Analisis Statistik Inferensial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) metode pembelajaran kooperatif RTE efektif untuk meningkatkan hasil belajar sprint 100 meter pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Keefektifan penerapan metode pembelajaran kooperatif RTE seperti ditunjukkan oleh hasil analisis data observasi terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran selama 4 kali pertemuan berada pada kategori baik sebesar 59,37% dan katagori baik sekali sebesar 15,62% sedangkan dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan metode pembelajaran kooperatif RTE ketuntasan belajar siswanya meningkat dari 25 menjadi 30 siswa, dengan metode pembelajaran kooperatif TGT ketuntasan belajar siswanya meningkat dari  29 menjadi 30 siswa dan untuk pembelajaran konvensional ketuntasan belajar siswanya tetap yaitu 28 siswa (2) hasil belajar sprint 100 meter siswa yang belajar dengan metode pembelajaran kooperatif RTE lebih baik daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran TGT, RTE lebih baik dari konvensional, dan TGT lebih baik dari konvensional. Dari rata-rata hasil tes akhir siswa yang belajar sprint 100 meter dengan metode pembelajaran kooperatif RTE adalah 18,77 detik, sedangkan rata-rata test akhir siswa yang belajar sprint 100 meter dengan metode TGT adalah 19,77 detik, dan pendekatan konvensional adalah 18,90 detik.